PBSI Diminta Fokus Hadapai Olimpiade
- Details
- Published on Monday, 23 May 2016 10:48
- Written by Pelita Pos

Jakarta, (Pelitapos). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi IV Peningkatan Prestasi dan Olahraga, Gatot Dewa Broto mengimbau Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) tidak larut dalam kekecewaan akibat gagal merebut Piala Thomas 2016 setelah dikalahkan Denmark, 3-2, pada partai final, Minggu (22/5).
PBSI juga diminta fokus mempersiapkan para atletnya ke Olimpiade 2016 di Brasil, agar dapat meraih prestasi terbaik. Gatot S Dewabroto menilai kekalahan ini bukanlah akhir, karena kedepan ada event yang lebih besar, yaitu Olimpiade.
“PBSI sudah berjuang keras menyiapkan strategi, hingga mampu mencapai final, namun di babak final, para pemain Denmark tampil merata, dan kita belum bisa menyeimbangi,” papar Gatot saat acara nonton bareng final Piala Thomas di kantor Kemenpora Jakarta.
Menurutnya PBSI harus melalukan evaluasi atas kegagalan di Piala Thomas kali ini, sehingga ke depan para atlet binaannya dapat tampil lebih baik, terutama saat berlaga di babak final yang sangat menentukan.
Prediksi Meleset
Kekalahan tim Indonesia atas Denmark sungguh mengejutkan. Sebab, banyak kalangan menilai inilah momentum terbaik bagi Indonesia untuk membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air karena lawan yang dihadapi adalah Denmark.
Namun prediksi tersebut meleset, karena ternyata Denmark tampil luar biasa khususnya di nomor tunggal. Dari tiga partai tunggal, seluruhnya dimenangkan pemain Denmark. Sebaliknya Indonesia mendominasi dua partai ganda. Alhasil skor akhir, 3-2 untuk Denmark.
Dalam laga ini, tim Indonesia dan Denmark silih berganti mengejar poin, hingga game ke lima. Kekalahan Indonesia dimulai saat game pertama, Tommy Sugiarto tidak berdaya menghadapi permainan Victor Axelsen yang berada diperingkat 4 dunia, dengan dua set sekaligus, 18-21 dan 17-21.
Pada game kedua, Indonesia bisa menyeimbangin poin menjadi 1-1, setelah M.Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan pasangan Mads Conrad Petersen/Mads Kolding dengan dua set, 21-18 dan 21-13.
Namun Indonesia kembali kehilangan ketika di game ketiga, saat Anthony Ginting dikalahkan Jan O Jorgansen, 17-21 dan 12-21.
Lagi-lagi, pasangan ganda putra kembali bisa menyeimbangi skor Indonesia menjadi 2-2, setelah Angga Pratama/Ricky Karanda mengalahkan Kim Astrup/Anders Rasmusen, 21-16 dan 21-14. Tapi sayangnya perjuangan Indonesia meraih gelar ke 14 Piala Thomas harus lepas dari genggaman, setelah pemain kelima Indonesia, Ichsan Maulana harus mengakui keunggulan Hans Kristian Vitinghus dua set, 15-21 dan 7-21. (HAD)